
Fakta-indonesia.com – Aksi unjuk rasa yang digelar oleh puluhan aktivis Relawan Anti Rasuah Sampang, Madura, di Mapolda Jawa Timur, Senin (24/2) siang, berlangsung dengan penuh sindiran. Para demonstran menyanyikan lagu bertajuk Bayar Bayar Bayar milik band Sukatani sebagai bentuk protes terhadap lambannya pengusutan kasus korupsi yang ditangani oleh Polda Jatim.
Lagu yang belakangan viral ini telah menjadi simbol dalam berbagai aksi demonstrasi di beberapa daerah. Para aktivis dengan lantang menyanyikannya di hadapan petugas kepolisian yang berjaga di lokasi aksi. Mereka menuntut transparansi dalam penanganan kasus korupsi, khususnya terkait dugaan penyalahgunaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Covid-19 di Sampang, Madura.
Koordinator aksi, Rofi’i, mengungkapkan bahwa lagu tersebut merupakan kritik tajam terhadap aparat penegak hukum yang dianggap lambat dalam menangani kasus korupsi. Menurutnya, proses hukum terhadap kasus ini telah berjalan bertahun-tahun tanpa kejelasan.
“Iyaa, ibaratnya ini sebagai kritik dan saran agar ke depan lebih terbuka, khususnya dalam pelaporan masyarakat. Karena saya sendiri sebagai pelapor sudah lebih dari tiga tahun, baru tahun ini ada terobosan dan keberanian dari penyidik Polda Jatim untuk mengangkat kasus ini,” ujar Rofi’i.
Kasus dugaan korupsi ini telah dilaporkan ke Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Jatim sejak tahun 2022. Namun, hingga kini, belum ada perkembangan signifikan terkait pengusutannya. Dugaan korupsi ini melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Sampang.
Disebutkan bahwa terdapat 12 paket pekerjaan pemeliharaan jalan yang diterbitkan tanpa prosedur yang jelas. Dana yang seharusnya dialokasikan untuk pemulihan ekonomi nasional justru disalahgunakan, yang diduga telah merugikan negara hingga Rp12 miliar.
Para demonstran berharap Polda Jatim segera menuntaskan kasus ini dan menyeret pihak-pihak yang bertanggung jawab ke meja hijau. Mereka juga meminta agar penanganan kasus korupsi di Jawa Timur dapat lebih transparan dan cepat, sehingga tidak ada lagi kasus yang mengendap tanpa kejelasan.
Aksi demonstrasi ini berlangsung damai tanpa adanya bentrokan antara massa dan aparat kepolisian yang berjaga. Hingga berita ini diturunkan, pihak Polda Jatim belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penyelidikan kasus tersebut. (Zaq)